Arsitektur Organik untuk Kawasan Pariwisata Berkelanjutan

Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan dan Arsitektur Organik

 

Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya sebatas pada desain perumahan, tetapi juga dapat diperluas dalam konteks pembangunan kawasan pariwisata berkelanjutan. Konsep ini sangat relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 3 (Kehidupan Sehat), Tujuan 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan Tujuan 11 (Kota dan Permukiman Berkelanjutan). Secara spesifik, konsep pembangunan ini merujuk pada Arsitektur Organik yang dikembangkan oleh Frank Lloyd Wright (1867-1959), yang menekankan pembuatan bangunan yang bersatu dan harmonis dengan lingkungan alaminya. Konsep ini patut dipertimbangkan dan diduplikasi oleh pemerintah daerah dan pelaku UMKM sebagai model pengembangan pariwisata berkelanjutan.

 

Ciri-Ciri dan Penerapan dalam Kawasan Pariwisata

 

Arsitektur Organik dicirikan oleh desain bangunan yang melibatkan potensi dan harmoni lingkungan, pola tapak bangunan yang seolah-olah tumbuh, penggunaan bahan yang cenderung sederhana dan tenang, serta efek melindungi bagi penghuni agar tidak terlalu terekspos. Penerapan konsep ini di kawasan pariwisata melibatkan beberapa aspek penting, yaitu konservasi dan pelestarian lingkungan, penekanan pada keunikan alam, pemberdayaan dan partisipasi aktif masyarakat lokal, serta upaya mengurangi penciptaan karbon dan kerusakan lingkungan. Penerapan pola arsitektur ini akan menciptakan nuansa tenang, harmonis, dan memperkuat pelestarian lingkungan hidup.

 

Dampak dan Manfaat Pengembangan Berkelanjutan

 

Konsep Arsitektur Organik perlu dipertimbangkan sebagai model utama dalam rencana strategis pengembangan pariwisata daerah. Penerapan ini tidak hanya menjadikan kawasan pariwisata semakin unik dan menarik, tetapi juga memposisikannya sebagai pusat penguatan kualitas lingkungan hidup berkelanjutan. Indonesia, dengan kekayaan keindahan alamnya, dapat menerapkan konsep ini secara bertahap untuk menjaga keunikan alami kawasan pariwisata. Realisasi konsep tersebut menghasilkan dua manfaat utama: pemanfaatan sumber daya alam untuk kemakmuran masyarakat dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu kawasan paru-paru dunia karena kualitas lingkungannya yang terjaga.

 

Terobosan Strategis Pemerintah Daerah dan Pelaku UMKM

 

Pemerintah daerah dapat melakukan tiga terobosan utama:  menetapkan desain pembangunan dan pengembangan kawasan pariwisata berdasarkan konsep Arsitektur Organik dalam RPJMD dan Renstra Pariwisata Daerah;  membangun branding arsitektur organik dalam pengelolaan kawasan; dan  meningkatkan literasi terkait konsep ini kepada para pengembang dan pelaku UMKM. Sementara itu, pelaku UMKM memiliki peran pendukung dengan mendesain toko atau tempat usaha mereka selaras dengan kondisi alam setempat dan menjamin kualitas serta kelestarian lingkungan dengan mengikuti prinsip-prinsip Arsitektur Organik.

Keep in touch


Lt 2 LPPM UNS


Jl. Ir. Sutami 36 A. Surakarta, 57126


No telp : 0271 632916


fax : 0271 632368


Email : pspkumkm@unit.uns.ac.id